Monorel terdengar tidak asing karena sudah
banyak berita mengenai proyek Monorel yang sedang dikerjakan DKI Jakarta untuk
mengatasi masalah kemacetan Ibu Kota Indonesia. Namun dalam artikel ini, kita
tidak akan membahas transportasi Monorel ini. Yang akan dibahasa adalah terapi
Monorel untuk pasien penyakit tumor.
Emangnya ada terapi bernama ‘Monorel’? ada,
terapi ini mungkin belum begitu dikjenal masyarakat dikarenakan jurnal yang
berisikan penelitian ini baru diterbitkan tahun ini. Jurnal yang berisikan
penelitian ini adalah jurnal Nature Materials. Profesor Ravi Bellamkoda dari
institute Teknologi Georgia menuangkan dengan jelas pada jurnal ini bahwa
terapi ini bisa digunakan sebagai peluang untuk menyembuhkan pasien tumor dan
kanker otak.
Gimana Cara Terapi Monorel Mengatasi Penyakit Tumor?
Bertanya-tanya gimana sih terapi Monorel mengatasi penyakit tumor?
Berikut penjelasan singkat yang dirangkum dari BBC:
Penyakit tumor otak ganas dan kanker otak
yang memiliki sel kanker menggunakan syaraf dan pembuluh darah untuk menguasai
otak kita. Dengan mengetahui fakta ini, munculah penelitian gimana cara
mencegah hal ini terjadi. Dalam penelitian ini, serat nano yang super tipis
(lebih tipis dari sehelai rambut manusia) diciptakan.
Serat nano super tipis tersebut digunakan
sebagai jalur alternatif yang bisa digunakan tumor dan kanker untuk
dipindahkan. Cara menggunakan serat nano super tipis ini diberi nama ‘Monorel’.
Dalam proses pemindahkan ini, dokter dan pasien kanker serta tumor otak bisa
memilih akan memidahkan sel kanker ke bagian tubuh yang diinginkan. Dengan
adanya terapi ini, memungkinkan dokter bisa memidahkan sel kanker ke bagian
tubuh yang lebih mudah dioperasi.
Selain memindahkan lokasi agar dokter mudah
mengoperasinya, dalam artikel BBC juga tertulis bahwa dengan menggunakan sistem
terapi Monorel, ukuran tumor otak bisa mengecil. Hal ini berdasarkan percobaan
yang dilakukan pada tikus lab.
Keamanan Terapir Monorel?
Aman atau tidak terapi ini sebenarnya masih
dalam proses penelitian lebih lanjut. Hingga saat ini, percobaan hanya pernah
dilakukan pada tikus – tikus yang memiliki tumor. Pada percobaan ini ukuran
tumor mengecil hingga 93 persen setelah dipasangi serat nano. Jadi belum ada
uji coba kelayakan apakah terapi ini bisa digunakan pada pasien kanker atau tumor
otak.
Semoga terapi ini memang bisa digunakan dan
teruji tidak hanya untuk tumor otak tetapi tumor dan kanker jenis lain.
sehingga bisa menekan peningkatkan kasus penyakit tumor dan kanker yang semakin
naik saat.
Sampai jumpa di artikel info penyakit
tumor dan kanker lainnya. –hm-